Suasana museum Bursa Efek Indoneaia (BEI) di Jakarta, Kamis (26/4). Kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang masih akan berlangsung hingga tahun depan serta imbal hasil surat utang AS yang menembus level psikologis menyebabkan pasar saham Asia meriang sepekan ini. IHSG turun 2,81% ke 5.909. IHSG menggenapi penurunan sepekan atau lima hari perdagangan berturut-turut. Kamis (26/4), Dalam lima hari penurunan, IHSG merosot 7,03%. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (27/9) dibuka menguat sebesar 14,68 poin, setelah adanya kepastian kebijakan bank sentral AS (the Fed).

IHSG dibuka menguat 14,68 poin atau 0,25 persen menjadi 5.887,95. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 3,41 poin atau 0,37 persen menjadi 928,92.

Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada, mengatakan bahwa pelaku pasar saham cenderung melakukan aksi beli setelah the Fed memberi kepastian kebijakannya dengan menaikkan suku bunga acuannya.

“Ketidakpastian di pasar berkurang setelah the Fed mengumumkan kebijakan suku bunganya sesuai dengan ekspektasi pasar,” katanya di Jakarta.

Ia mengemukakan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada 25-26 September waktu setempat memutuskan untuk menaikkan suku bunga the Fed (Fed Fund Rate/FFR) sebesar 25 basis poin menjadi di kisaran 2,00 persen hingga 2,25 persen.

Ia menambahkan pergerakan bursa saham di kawasan Asia yang cenderung naik turut menjadi sentimen positif bagi investor di dalam negeri untuk melakukan akumulasi beli.

Ia memproyeksikan IHSG akan bergerak di kisaran 5.864-5.895 poin pada hari ini (Kamis 27/9). Diharapkan, investor asing kembali mengambil posisi beli sehingga dapat mendorong IHSG lebih tinggi.

Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei menguat 35,65 poin (0,15 persen) ke 24.069,44, indeks Hang Seng menguat 4,19 poin (0,02 persen) ke 27.821,06, dan indeks Strait Times menguat 15,82 poin (0,49 persen) ke posisi 3.254,92.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: