Jakarta, Aktual.com – Lembaga bantuan kemanusiaan internasional Turki, Humanitarian Relief Foundation (IHH) mengirim tim untuk membantu korban gempa bumi dan tsunami di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah.
Melalui akun Twitter @IHHen yang diakses di Jakarta pada Minggu, IHH mengumumkan keberangkatan tim bantuan darurat yang terdiri dari empat orang.
Disebutkan bahwa tim tersebut telah berangkat dari Istanbul pada Jumat (28/9) waktu setempat.
Dalam akun tersebut, IHH juga menggalang donasi untuk membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana di Sulawesi.
Bantuan dana dapat dikirimkan melalui website resmi IHH www.ihh.org.tr/en/donate.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Turki telah menyampaikan duka cita mendalam atas gempa bumi dan tsunami di Pulau Sulawesi, yang mengakibatkan ratusan korban meninggal dunia, korban cedera, dan kerusakan parah di wilayah tersebut.
“Kami menyampaikan belasungkawa sepenuh hati kepada sanak keluarga korban yang meninggal dunia, serta segenap rakyat Indonesia, juga mendoakan korban terluka agar lekas sembuh,” demikian pernyataan resmi yang diunggah di website Kementerian Luar Negeri Turki pada Sabtu (29/9).
Turki bersolidaritas penuh dengan pemerintah dan masyarakat Indonesia dan siap memberikan bantuan apa pun yang mungkin diperlukan.
Gempa bumi berkekuatan 7,4 SR mengguncang Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah, pada Jumat (28/9) pukul 17.02 WIB dan memicu tsunami setinggi 0,5 hingga enam meter di pesisir barat Sulawesi Tengah.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Minggu siang melaporkan jumlah korban meningal dunia akibat bencana tersebut menjadi 832 jiwa, ratusan orang luka-luka, dan 16.732 orang mengungsi di 24 titik di daerah tersebut.
Data sementara tersebut diperkirakan akan terus bertambah karena para petugas dari instansi terkait masih terus melakukan pencarian dan evakuasi terhadap para korban dan data tersebut baru dari Kota Palu, belum dari Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Parigi Muotong yang juga dilanda gempa di Sulawesi Tengah.
Ant
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta