Karyawan memperlihatkan uang pecahan dolar Amerika Serikat di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa (4/9/2018). Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS melemah menjadi Rp14.940 per dolar AS pada perdagangan hari ini. Indonesia punya sejarah pahit mengenai krisis moneter, yaitu yang terjadi 20 tahun silam, tepatnya pada 1998. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Rupiah pada Selasa (2/10), ditutup melemah 132 poin menjadi Rp15.042 per dolar Amerika Serikat.

Sebelumnya, rupiah berada di level Rp15.000 per dolar AS siang tadi. Pada akhir perdagangan sesi I, rupiah melemah 0,77 persen atau 114,5 poin ke Rp15.025 per dolar AS.

Pada pembukaan pun melemah 34 poin atau 0,23 persen di Rp14.945 per dolar AS.

Analis Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail, menilai Dolar Index menguat sehingga kurs rupiah telah diperkirakan akan bergerak melemah. Dolar AS diprediksi menguat ke level 95,3 sampai 95,50 terhadap hampir semua mata uang kuat dunia.

“Penguatan dolar AS ditopang oleh tercapainya kesepakatan baru NAFTA antara AS, Meksiko dan Kanada. Hal itu mendorong penguatan dolar AS terhadap yen Jepang,” katanya di Jakarta, Selasa, (2/10).

Selain itu, kata dia, kekhawatiran pada defisit anggaran lebih tinggi dibandingkan ekspektasi di Italia. Dengan begitu mendorong pula pelemahan Euro atas dolar AS.

Artikel ini ditulis oleh: