Jakarta, Aktual.com – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengklaim bahwa layanan komunikasi di Sulawesi Tengah (Sulteng) telah berfungsi hingga 49%.

Pemulihan ini, katanya, terjadi seiring dengan membaiknya kondisi listrik di Sulteng sehingga base transceiver station (BTS) operator komunikasi pun dapat digunakan kembali.

“Sejalan dengan listrik mulai masuk, saat ini yang sudah beroperasi 49% BTS di Sulawesi Tengah,” ujar Rudiantara di kantornya, Jakarta, Selasa (2/10).

Namun demikian, ia mengakui jika layanan komunikasi ini belum pulih secara merata lantaran masih banyak BTS yang tidak berfungsi.

“Permasalahannya, distribusinya tidak merata. Di Donggala 25%, Palu itu hanya sekitar 16%, jadi (BTS) mati. Kemudian Sigi 24%, jadi masih banyak yang mati,” ujarnya.

Hal ini terjadi karena matinya pasokan listrik sehingga berujung pada terganggunya sinyal di sejumlah lokasi bencana.

Namun demikian, ia menargetkan hal ini dapat tuntas pada 5 Oktober mendatang. Rudiantara mengatakan, masalah ini akan terselesaikan seiring dengan kembalinya listrik di Sulteng.

“Pada umumnya, kalau listrik sudah masuk, BTS itu bisa hidup dalam waktu dua sampai empat jam,” kata Rudiantara.

Namun salah satu tantangannya adanya tower operator yang roboh dan amblas. Ia menyebut operator Telkom telah memberikan layanan Wi-Fi gratis di beberapa titik di Sulteng untuk menangani jaringan komunikasi.

“Di Kota Palu, Telkom sudah berhasil menghidupkan kembali karena ada listrik, ada 10 lokasi Wi-Fi yang digratiskan, itu di Palu. Donggala juga ada 10 lokasi yang digratiskan. Di Sulteng kurang-lebih ada 37 lokasi Wi-Fi yang digratiskan untuk masyarakat,” ungkap Rudiantara.

Layanan Wi-Fi gratis itu diberikan kepada masyarakat yang tak memiliki jaringan komunikasi. Sementara itu, Kominfo telah mengirimkan 65 telepon satelit kepada petugas untuk melakukan koordinasi mengevakuasi korban.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan