Petugas tengah melakukan monitoring pada tiga buah layar raksasa di Ruang Pusat Data dan Laporan Operasional (Pusdalops) yang berada di lantai 11 gedung Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Senin (6/8/2018). Ruangan ini dipakai BNPB dalam memantau perkembangan bencana alam gempa bumi yang tengah terjadi di NTB dan sekitarnya. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM , Rudy Suhendar menyatakan pihaknya berupaya memetakan wilayah Indonesia yang memiliki potensi kebencanaan tinggi.

“Pada dasarnya dari mulai Pulau Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku hingga Papua, memiliki potensi kebencanaan, umumnya gempa karena berada pada jalur sesar yang panjang,” kata Rudy di Jakarta, Rabu (3/10).

Namun, menurutnya gempa yang muncul tingkatannya berbeda antar wilayah, tergantung kondisi geologi masing-masing. Sehingga masyarakat diimbau untuk memantau jalur-jalur sesar apakah wilayahnya dilalui patahan-patahan secara langsung.

“Wilayah mana saja, petanya bisa dilihat di laman geologi Kementerian ESDM, kalau sudah tahu maka mitigasi bencana perlu dilakukan, misalnya tidak membangun rumah dengan bahan yang berat-berat, ” katanya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa gempa bumi belum bisa diprediksi kapan akan terjadi, di mana dan berapa besar magnitudanya. “Hingga saat ini, yang dapat diprediksi adalah potensi maksimum magnituda dan dampak intensitasnya,” ungkap Rudy.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid