Seorang teller menunjukan mata uang dollar di salah satu gerai money changer di Jakarta, Jumat (2/3/18). Pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengenai pengenaan tarif impor baja sebesar 10% dan tarif impor alumunium sebesar 25%, sempat membuat dollar AS melemah terhadap rupiah. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore (4/10), bergerak melemah sebesar 86 poin menjadi Rp15.150 dibandingkan posisi sebelumnya Rp15.064 per dolar AS.

Analis Monex Investindo Futures, Putu Agus, mengatakan dolar AS bergerak menguat secara luas terhadap mata uang dunia, karena data pekerja Amerika Serikat yang dinilai positif sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi AS tahun ini.

“Data tenaga kerja Amerika Serikat yang bagus dari perkiraan mengkonfirmasi pernyataan the Fed mengenai kuatnya perekonomian AS sehingga investor cenderung memburu aset berdenominasi dolar AS,” katanya di Jakarta, Kamis.

Ia mengemukakan data pekerja sektor swasta non pertanian di Amerika Serikat menambahkan 230.000 pekerjaan selama September, melampaui estimasi pasar dan pertumbuhan bulan sebelumnya.

“Kenaikan itu menambah kuat peluang kenaikan suku bunga the Fed pada Desember mendatang,” katanya.

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih menambahkan kenaikan harga minyak mentah dunia yang terus menguat turut mempengaruhi pergerakan rupiah.

“Bagi Indonesia potensi kenaikan harga minyak membuat potensi pelemahan rupiah bisa berlanjut mengingat Indonesia sebagai importir minyak mentah,” katanya.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari ini (4/10), tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp15.133 dibanding sebelumnya (3/10) di posisi Rp15.088 per dolar AS.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: