Lumajang, Aktual.com – Tim SAR gabungan belum menemukan pendaki yang dikabarkan meninggal dunia oleh rekannya saat naik ke Gunung Semeru melalui jalur tidak resmi di Pasrujambe, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
“Upaya pencarian pendaki Syaidin hingga sore hari belum membuahkan hasil dan pencarian dihentikan sementara karena kondisi sudah gelap. Pencarian akan dilanjutkan lagi pada keesokan harinya,” kata Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan, dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Wawan Hadi di Lumajang, Senin (8/10).
Seorang pendaki bernama Syaidin (20) warga Kabupaten Brebes, Jawa Tengah meninggal dunia saat hendak naik ke Gunung Semeru melalui jalur pendakian ilegal di Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang pada 24 September 2018.
Rekan korban bernama Affan Abdullah baru melaporkan meninggalnya korban kepada Kepala Desa Pasrujambe pada Kamis (4/10) malam, setelah berhasil keluar dari hutan dan turun ke Tawon Songo.
“Operasi pencarian korban pada hari keempat ini melibatkan sebanyak enam SRU dari personel gabungan yakni Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC PB), petugas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Basarnas Pos Jember, dan SAR Mahameru,” katanya.
Selain itu, keluarga korban Syaidin, korban selamat Affan dan keluarganya, serta pengurus Pondok Pesantren Jombang juga ikut bergabung dalam melakukan pencarian korban. Ia mengatakan skenario operasi SAR dilakukan dengan melakukan penyusuran di sekitar kamp Gunung Jungle, kemudian Posko Tawon Songo memberangkatkan SRU 6 untuk membantu pencarian di kawasan Aru.
“SRU 1 dan SRU 5 kembali ke Posko Tawon Songo karena persediaan logistik sudah habis, kemudian SRU 5 sudah sampai di Posko Tawon Songo dengan hasil masih nihil. Mudah-mudahan korban segera ditemukan,” katanya.
Wawan mengatakan SRU 6 sudah sampai posko Tawon Songo dan sempat mendapatkan jejak kaki memakai sandal dan menemukan bungkus roti tawar di sekitar Watu Dowo.
“Pencarian korban akan dilanjutkan pada Selasa (9/10) pagi dan mudah-mudahan korban segera ditemukan,” ujarnya.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh: