Situbondo, Aktual.com – Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Situbondo Gatot Trikorawan menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada laporan kerusakan rumah maupun korban jiwa di wilayah setempat, akibat gempa bumi 6,3 skala Richter.
“Hingga pagi ini setelah kami melakukan konfirmasi dan koordinasi dengan teman-teman di lapangan wilayah timur maupun wilayah barat, dampak gempa dilaporkan tidak ada kerusakan maupun korban jiwa di wilayah Kabupaten Situbondo,” kata Gatot di Situbondo, Jawa Timur, Kamis (11/10).
Kendati demikian, gempa bumi berkekuatan 6,4 SR, yang kemudian dimutakhirkan menjadi 6,3 SR oleh BMKG, lanjut dia, petugas BPBD Situbondo juga telah melakukan survei ke desa-desa guna mengetahui dampak gempa bumi yang terjadi pada Kamis (11/10) dini hari pukul 01.44 WIB.
Dari hasil survei dan koordinasi, petugas belum menemukan kerusakan rumah maupun korban jiwa akibat gempa bumi yang titik koordinatnya terletak pada 7,47 LS dan 114,43 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 55 KM arah timur laut Kota Situbondo pada kedalaman 12 km.
“Ada informasi kerusakan melalui media sosial, namun setelah kami cek bukan di wilayah Situbondo. Oleh karena itu, kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah menyebar foto maupun video jika belum jelas lokasinya,” katanya.
Sementara itu, Ahmad Dhafir, salah seorang warga Dusun Pesisir, Desa/ Kecamatan Jangkar, mengatakan bahwa guncangan gempa dirasakan sangat besar hingga membuat warga pesisir timur Situbondo berhamburan keluar rumah dan menyelamatkan diri.
“Kami bersama keluarga langsung beranjak keluar rumah dan kami sangat kaget, karena belum pernah merasakan guncangan gempa begitu besarnya. Alhamdulillah di kampung kami meskipun guncangan sangat kuat tidak sampai ada kerusakan akibat gempa,” katanya.
Guncangan gempa bumi dirasakan cukup kuat oleh masyarakat Situbondo selama 2-5 detik, hingga masyarakat berhamburan keluar rumah.
Gempa bumi 6,3 SR, terasa di sebagian besar wilayah Jawa Timur, meliputi Kabupaten/Kota Situbondo, Jember, Banyuwangi, Lumajang, Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, Bondowoso, Sumenep, Pamekasan, Sampang, Bangkalan, Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kota Batu, Kota Malang, Kabupaten Malang, Kabupaten Blitar, Surabaya, Sidoarjo, Jombang, Kabupaten Mojokerto dan Kota Mojokerto.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh:
Teuku Wildan