Jakarta, Aktual.com – Calon presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto mengaku kehadirannya di Rapat Kerja Nasional Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) tidak untuk meminta dukungan di Pilpres 2019.
“Saya menghormati LDII, saya tidak akan datang minta dukungan dari saudara-saudara. Itu hak saudara-saudara. Saya ingin saudara ambil keputusan sendiri. Kalau saya datang minta dukungan, tidak enak, ditolak enggak enak, ya sudah,” kata Prabowo Subianto saat menjadi pembicara di Rakernas LDII, di Ponpes Minhajurasidin, Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (11/10).
Kehadiran dirinya di Rakernas LDII untuk memberikan masukan tentang kondisi bangsa saat ini. Dia pun akan membeberkan apa adanya.
Namun demikian, kata mantan Danjen Kopassus ini, di dalam hati kecilnya tentunya juga boleh berharap agar masyarakat yang tergabung dalam LDII dapat mendukung dirinya di Pilpres 2019.
“Saya ke pesantren-pesantren tidak pernah minta dukungan, tetapi minta doa boleh. Kalau dalam hati saya, saya berharap LDII mendukung saya, ya itu hak saya. Orang kan boleh berharap sambil cemas-cemas begitu,” ucap Prabowo di sambut tepukan tangan 1.500 peserta Rakernas.
Dirinya pun menyerahkan sepenuhnya pandangan kondisi bangsa Indonesia saat ini kepada masyarakat. Jika dinilai masuk akal, maka tidak ada salahnya bisa bergerak bersama-sama untuk memperbaiki kondisi bangsa dan negara.
“Kalau kita datang minta dukungan kayaknya kasar. Saya sampaikan pandangan saya, Prabowo masuk akal atau tidak. Sesudah itu silahkan, ambil yang terbaik,” tutur Prabowo.
Sementara itu, Ketua Umum LDII Abdullah Syam, menjelaskan, Rakernas LDII 2018 bertujuan untuk mengkonsolidasikan program kerja ke depan.
Oleh karena itu, penting untuk menerima masukan dari tokoh-tokoh bangsa untuk menentukan program kerja prioritas ke depan.
“Saya yakin isu-isu strategis yang disampaikan akan sangat bermanfaat bagi peserta Rakernas. Akan menjadi masukan yang sangat berharga bagi kami dalam menggodok program kerja prioritas ke depan,” kata Abdullah Syam.
Saat ini LDII juga dituntut untuk memberikan kontribusi maksimal dalam mencapai tujuan pembangunan nasional. Karena itu, sangat dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten, yakni SDM yang profesional dan religius.
“SDM profesional religius LDII kini telah menyebar di pelosok nusantara dan telah berkiprah sesuai keahliannya masing-masing,” ucap Abdullah.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh:
Teuku Wildan