Seorang warga memompa air di pompa manual di kelurahan kebon melati, Tanah Abang , Jakarta Pusat, Selasa (29/9/2015). Akibat kemarau panjang dua pekan sudah warga kebon melati krisis air bersih, hal ini membuat pompa tradisonal menjadi alternative warga untuk memperoleh air bersih.

Bandung, Aktual.com – Direktur Utama PDAM Tirtawening, Soni Salimi mencatat sebanyak 31 wilayah di Kota Bandung mengalami kekeringan akibat musim kemarau panjang yang terjadi pada tahun ini.

“Ada 31 titik yang saya identifikasi dan inventarisir kita berikan bantuan,” ujarnya Bandung, Kamis (11/10).

Ia menambahkan 31 titik tersebut merupakan pelanggan aktif PDAM. Dari total 177 ribu pelanggan, 40 persennya mengalami krisis air bersih.

Menurut dia, krisis air bersih ini disebabkan penurunan debit di Sungai Cipanunjang, Pangalengan, Kabupaten Bandung yang menjadi pemasok utama air baku untuk PDAM Tirtawening.

Mengeringnya sungai Cipanunjang membuat PDAM selaku pengolah air baku menjadi air bersih kekurangan pasokan dan tidak bisa mendistribusikan ke masyarakat.

“Per hari ini sudah semakin memburuk ya karena dua minggu yang lalu kita sudah dapati air dari Situ Cipanunjang sudah kering. Hari ini kita tahu belum ada hujan yang cukup, berarti kondisinya sudah semakin tidak baik lagi,” jelasnya.

Untuk membantu masyarakat terdampak kekeringan, PDAM mengirimkan puluhan mobil tanki air bersih yang didistribusikan setiap harinya.

“Sehari kita bisa melakukan pelayanan untuk mobil tanki 70 hingga 80 mobil. Kalau untuk mobil bak bisa sampai 50 hingga 60 mobil,” kata dia.

Kebutuhan warga akan air bersih terlihat di RW 06, Kelurahan Husein Sastranegara, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung. Warga rela mengantre untuk mendapatkan air bersih yang sudah sulit sejak lima bulan terakhir.

Warga yang mengeluh kemudian meminta bantuan kepada PDAM Tirtwening agar mengirimkan bantuan air bersih. Apalagi hampir seluruh masyarakat di sana merupakan pelanggan PDAM.

“Hari ini kita terjunkan 17 unit mobil tanki dan 12 mobil bak dengan kapasitas dua ribu liter,” tambah dia.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: