Pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto -Sandiaga Uno dan Pasangan calon presiden dan wakil presiden, Joko Widodo -Ma'ruf Amin saat pengundian nomor urut Pemilu Presiden 2019 di Jakarta, Jumat (21/9). Pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin mendapatkan nomor urut 01, dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendapat nomor urut 02. AKTUAL/Tino Oktaviano

Bantul, Aktual.com – Cawapres Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan perbedaan antara kubunya dengan kubu pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin.

Sandi menyampaikan, dirinya enggan tim suksesnya diisi oleh para kepala daerah. Menurutnya, Pilpres berpotensi memecah belah rakyat Indonesia sehingga kepala daerah harus fokus mengurus daerahnya masing-masing.

“Jadi ini yang menjadi diferensiasi kita. Yang membedakan kita dari tim Pak Presiden Jokowi, dan Kyai Ma’ruf adalah kita tidak menginginkan kepala daerah yang ada di dalam kubu Prabowo-Sandi ikut mengurusi pilpres akhirnya menyita waktu mereka layanan publik layanan kepada masyarakat,” kata Sandi kepada wartawan di sela-sela kunjungan ke Pasar Imogiri, Bantul, Jumat (12/10).

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini menambahkan, Pilpres 2019 akan menjadi ranahnya dengan Prabowo Subianto, bukan ranah kepala daerah yang mendukung pasangan tersebut.

Karenanya, ia berpesan agar para kepala daerah agar tidak terjebak pada urusan Pilpres 2019.

“Bupati harus fokus mengurus masyarakatnya dan mengurus pembangunanya. Karena itu saya minta setiap bupati untuk fokus dalam pembangunannya masing-masing dan jangan ikut dalam pilpres,” ucapnya.

Menurut Sandiaga, keterlibatan kepala daerah dalam perhelatan pilpres juga akan menyita waktu dan menghambat proses pemerintahan suatu daerah.

“(Kepala daerah) Tidak harus jadi anggota tim pemenangan kita, kita ingin mereka (Kepala daerah dari parpol pendukungnya) fokus. Mereka itu terpilih membawa amanah rakyat, betul nggak? Jadi mereka harus membangun wilayahnya masing-masing dan harus bertanggung jawab meningkatkan pelayanan publik,” kata Sandiaga.

Meski begitu, Sandiaga mengaku tak bisa berkomentar banyak soal para kepala daerah yang menyatakan dukungan dan menjadi bagian dari timses Jokowi-Ma’ruf Amin.

“Saya tidak menyatakan boleh (Ikut tim pemenangan lawan), karena itu masing-masing partai yang akan mengatur. Tapi jika mereka ikut ke tim pemenangan pihak lawan dan netral, itu hak politik masing-masing, nanti akan ada mekanisme sendiri yang akan mengaturnya,” tutur Sandiaga.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan