Jakarta, aktual.com – Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman menyatakan bahwa pihaknya tidak akan bertoleransi terhadap cara-cara kampanye hitam karena pemenangan yang diraih harus dengan cara-cara yang berkah dan diridai Allah.
“Tidak ada toleransi pada fitnah dan ‘black campaign’, kampanye yang kami lakukan adalah kampanye positif. Jangan menyerah pada kebiasaan buruk yang sudah melekat di tengah masyarakat, justru kami harus mengubah kebiasaan tersebut,” kata Sohibul Iman dalam acara Konsolidasi Pemenangan Nasional PKS di Depok, Minggu (14/10).
Menurut Sohibul, para caleg PKS telah diinstruksikan agar mendengarkan aspirasi langsung dari masyarakat untuk menciptakan kedekatan dan kepercayaan warga.
Dengan demikian, kata dia, tidak perlu melakukan politik uang karena kepercayaan rakyat dinilai akan terbangun denga kesungguhan upaya tersebut.
Presiden PKS juga berpendapat bahwa pihaknya sudah pada tahap “gigi empat” untuk berkampanye dan bersaing di dalam Pemilu 2019.
“Melihat fenomena survei pada pemilu-pemilu sebelumnya, kami percaya bahwa caleg-caleg PKS memiliki daya magnet luar biasa,” katanya.
Selain itu, PKS juga optimistis bahwa mereka akan mencapai target sebesar 12 persen suara pemilih pada Pemilu 2019.
Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Pemilu (TPP) Pusat Chairul Amwar mengatakan bahwa pihaknya telah siap berkompetisi dengan parpol lainnya dengan kerja dakwah yang penuh dengan semangat dan kreativitas guna meraih kemenangan.
“Semua caleg DPR RI, Caleg tingkat Provinsi, Kabupaten dan Kota ada sekitar dua puluh ribu dan kader kita ada sekitar lima ratus ribu. Kita sudah mempersiapkan mereka untuk bergerak, mulai dari pusat hingga pada tingkat paling bawah atau ranting,” ucapnya.
Chairul menegaskan bahwa mesin partai telah bergerak untuk melakukan kampanye pemenangan, dan mesin tersebut akan terus bergerak hingga April 2019.
Ia juga mengingatkan para caleg menghadirkan pemilu yang berintegritas dengan sama sekali tidak melakukan praktik-praktik kecurangan.
Antara
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang