Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Kestuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) berujuk rasa di depan kantor PMK, Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Jumat (14/9/2018). Aksi mahasiswa ini menuntut pemerintahan Jokowi untuk menstabilkan nilai tukar rupiah, menurunkan harga kebutuhan pokok, menghentikan impor yang tidak diperlukan dan melakukan swasembada pangan. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore bergerak menguat sebesar 40 poin menjadi Rp15.180 dibandingkan posisi sebelumnya Rp15.220 per dolar AS.

Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan membaiknya kinerja neraca perdagangan Indonesia pada September 2018 manjadi salah satu faktor yang menopang fluktuasi rupiah.

Bank Indonesia menyampaikan, neraca perdagangan Indonesia pada September 2018 mencatat surplus 0,23 miliar dolar AS, membaik dibandingkan dengan neraca perdagangan bulan sebelumnya yang mencatat defisit sebesar 0,94 miliar dolar AS.

“Perbaikan neraca perdagangan itu diharapkan berdampak positif pada kinerja neraca transaksi berjalan,” katanya.

Di sisi lain, lanjut dia, data penjualan ritel Amerika Serikat yang diperkirakan di bawah estimasi pasar turut menjadi faktor yang membebani mata yang dolar AS, sehingga diharapkan dapat membuat rupiah kembali bertahan di area positif.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid