TOPSHOT - An aerial view shows the earthquake and tsunami devasted neighbourhood in Palu, Indonesia's Central Sulawesi on October 1, 2018. - The death toll from the Indonesian quake-tsunami nearly doubled to 832 but was expected to rise further after a disaster that has left the island of Sulawesi reeling. (Photo by JEWEL SAMAD / AFP)

Jakarta, Aktual.com – Tiga ratus lebih tenda Hunian Sementara telah berdiri dan siap ditempati oleh pengungsi korban gempa dan likuifaksi di Kelurahan Balaroa, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Sulawesi Tengah.

“Hari ini mulai sosialisasi untuk mengajak mereka pindah ke tenda pengungsian baru yang lebih layak,” kata Kabiro Humas PMI Pusat, Aulia Arriani, di Palu, Sabtu.

Menurutnya, langkah itu diambil karena ratusan tenda hunian sudah siap huni, namun masyarakat enggan meninggalkan tenda-tenda yang mereka bangun saat mengungsi sementara pascagempa.

Selain itu, tenda hunian tersebut, kata dia, sebagian diperuntukkan bagi korban yang kelihangan rumahnya dan sudah terdata jadi tinggal masuk, tetapi belum mau pindah.

Tenda yang didirikan ini merupakan bantuan dari Pemerintah Turki dengan kapasitas dapat menampung satu kelurga untuk tinggal sementara waktu.

“Fasilitas diberikan adalah tenda keluarga untuk bisa dihuni satu kepala keluarga. Kami berharap pengungsi yang sudah didata dan memiliki tempat segera untuk pindah karena di sana lebih baik,” katanya.

Selain tenda hunian, tenda multi fungsi yang bisa digunakan untuk pertemuan masyarakat, mushola, sekolah darurat atau tempat umum yang bisa digunakan masyarakat juga sudah didirikan, sembari fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK) sementara dibenahi.

“PMI akan mendukung kamp terpadu ini dengan berbagai pelayanan seperti pelayanan dukungan psikososial, pelayanan kesehatan, sanitasi air dan kebersihan,” ujar dia.

Sedangkan pendistribusian logistik yang dibutuhkan masyarakat juga akan disalurkan di kamp terpadu Balaroa dengan pembagian yang lebih tertata.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby