TOPSHOT - An aerial view shows the earthquake and tsunami devasted neighbourhood in Palu, Indonesia's Central Sulawesi on October 1, 2018. - The death toll from the Indonesian quake-tsunami nearly doubled to 832 but was expected to rise further after a disaster that has left the island of Sulawesi reeling. (Photo by JEWEL SAMAD / AFP)

Penajam, Aktual.com – Korban gempa dan tsunami Sulawesi Tengah, yang mengungsi di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mengaku masih trauma dan membutuhkan waktu untuk menenangkan diri.

Sejumlah pengungsi dari Kota Palu, Sigi dan Donggala saat ditemui di Penajam, Minggu (21/10) menginginkan kembali ke Sulawesi Tengah, tetapi mereka memastikan tidak dalam waktu dekat ini.

“Saya masih membutuhkan waktu untuk menenangkan diri,” ujar Cendy, salah satu korban gempa-tsunami Sulawesi Selatan, warga Perumahan BTN Graha Estetika Kecamatan Palu Selatan yang mengungsi di Kabupaten Penajam Paser Utara.

Ia masih trauma atas musibah yang menimpa keluarganya, dan sampai saat ini belum mengetahui nasib istri dan anak-anaknya setelah musibah bencana alam di Sulawesi Tengah tersebut.

Cendy menuturkan, saat terjadi gempa kemudian disusul tsunami dirinya sempat terseret lumpur dan tertimbun tanah, sehingga terpisah dari istri dan anak-anaknya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara