Jakarta, Aktual.co —Menteri ESDM Sudirman Said kembali menegaskan bahwa penggunaan private jet (pesawat jet pribadi) yang disebut-sebut sebagai gratifikasi itu hanyalah sebatas transportasi fungsional semata, seperti kendaraan sehari-harinya di Jakarta adalah Mobil Kijang, tapi jika akan bertolak ke Istana Presiden ia harus menyesuaikan dengan menggunakan mobil sedannya.

“Sebetulnya saya menggunakan transportasi fungsional saja,” kata Sudirman di kantornya, Jakarta, Minggu (31/5).

Ia menjelaskan, untuk penerbangan yang kurang dari dua sampai tiga jam dirinya tentu lebih mengutamakan penerbangan ekonomi. Akan tetapi, untuk penerbangan yang memakan waktu sampai 10 jam terlebih sampai negara tujuan harus meeting yah tentu akan memilih penerbangan kelas bisnis.

Dalam kasus penerbangan dengan menggunakan private jet, Sudirman menerangkan bahwa jika pada saat itu terdapat penerbangan reguler, maka dirinya tentu akan lebih memilih penerbangan reguler. Namun, dikarenakan tidak terdapat penerbangan reguler pada saat itu, ditambah harus mengejar waktu ke Sumatera Utara, maka Sudirman memilih pesawat carter yang disiapkan pihak pengundang, dalam hal ini Pertamina.

“Kalau ada reguler, kita gunakan. Kalau tidak, yang ngundang akan menyiapkan carter yang biasa di sebut private jet,” ujarnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, penggunaan pesawat sewaan tersebut adalah untuk menghadiri peresmian Blok Arun di Lhoksumawe bersama Presiden Joko Widodo memenuhi undangan PT Pertamina, lantaran dari Singapura tidak ada penerbangan langsung menuju ke Lhoksumawe. 

“Kan tidak ada penerbangan dari Singapura ke Lhoksumawe dong,” pungkas dia

Artikel ini ditulis oleh: