Jakarta, Aktual.com – Tanda-tanda perpecahan di koalisi partai politik pendukung Calon Presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno semakin jelas di permukaan. Terlebih muncul pernyataan dari kader Partai Keadilan dan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN) di daerah yang ogah mengkampanyekan pasangan nomor urut dua ini. Mereka memilih fokus pada kampanye legeslatif.
Pengamat politik Universitas Jenderal Achmad Yani, Arlan Sidhha menilai, sikap sejumlah calon legislatif (caleg) PAN di daerah yang tak mendukung secara penuh kepada pasangan Prabowo-Sandi, merupakan indikasi nyata bahwa kubu partai pengusung Prabowo tidak solid.
“Itu jelas memperlihatkan tidak solid kubu oposisi (Prabowo-Sandi) dalam pencapresan,” kata Arlan ketika dihubungi wartawan akhir pekan lalu.
Rentannya soliditas partai pendukung Prabowo-Sandi, ujar dia, jelas akan menguntungkan kubu petahanan Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Keengganan caleg dari PAN berkampanye untuk Prabowo-Sandi jelas merugikan pasangan tersebut.
“Jika ada caleg enggan mengkampanyekan pasangan capres ini, tentu sebuah blunder,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara