Insiden pembakaran bendera tauhid di Garut, Senin (22/10). (AKTUAL/ ISTIMEWA)

Bandung, Aktual.com – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengecam insiden pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid di Garut, Jabar, Senin (22/10) kemarin.

Tanggapan pria yang akrab disapa Emil itu dilontarkannya dalam akun instagram miliknya.

“SAYA menyesalkan adanya pembakaran bendera yang tertera kalimat tauhid di atasnya di Kab Garut tadi pagi. Mungkin tidak dimaksudkan kepada kalimat tauhidnya, tapi dimaksudkan untuk membakar simbol organisasi yang sudah dilarang pemerintah, namun tindakan tersebut sudah pasti memberikan multitafsir,” ujar Emil.

Emil meminta pihak yang bereaksi kontra terhadap kasus ini agar menyerahkan langsung kepada pihak yang berwajib untuk menanganinya. Selain itu, Emil mengimbau warga menyampaikan pesan dengan adab yang baik.

“Lain kali serahkan saja kepada aparat keamanan. Sebaiknya jika kita tidak suka terhadap sesuatu, belajarlah untuk menyampaikan pesan dengan adab dan cara yang baik. Bangsa kita harus naik kelas menjadi bangsa yang lebih mulia dan lebih beradab. Keberadaban kita dilihat dari cara kita menyampaikan pesan dan dilihat dari cara kita menyelesaikan perbedaan. Sebaiknya yang bersangkutan segera menyampaikan permohonan maaf. HATUR Nuhun,” katanya.

Soal pembakaran bendera berkalimat tauhid yang diduga sebagai bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) oleh Banser, PBNU selaku induk Banser akan mengambil beberapa langkah terkait hal tersebut. Dia menjelaskan Banser dan GP Ansor merupakan organisasi di bawah PBNU yang bersifat independen, sama seperti Muslimat NU dan Ikatan Pelajar NU (IPNU).

“Kami akan segera lakukan langkah-langkah internal organisasi bagaimana agar hal seperti itu tak terulang,” kata Wasekjen PBNU Masduki Baidlowi saat dihubungi, Senin (22/10/2018).

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan