Jakarta, Aktual.com – Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Surakarta menyatakan dampak kebakaran Pasar Legi Solo, Jawa Tengah, pada Senin (29/10) tergantung seberapa cepat penanganan pemerintah.
“Perdagangan merupakan salah satu sektor yang mendukung perekonomian di Soloraya. Seberapa cepat bisa ‘recovery’ (pemulihan kebakaran) itu maka dampaknya terhadap perekonomian akan relatif kecil,” kata Kepala BI KPw Surakarta Bandoe Widiarto di Solo, Selasa (30/10).
Ia mengatakan penanganan tersebut salah satunya dalam bentuk pasar darurat. Menurut dia, makin cepat disediakannya pasar darurat maka akan makin cepat pula pedagang melakukan aktivitas jual beli.
Ia mengatakan ada empat kelompok yang memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan ekonomi di Soloraya, yaitu industri pengolahan, perdagangan, pertanian, dan konstruksi. Dalam hal ini, dikatakannya, perdagangan termasuk Pasar Legi.
Ia mengatakan sudah melakukan koordinasi dengan Kepala Pasar Legi. Menurut dia, kebakaran tidak mengenai komoditas pokok, seperti beras, telur, bawang putih, bawang merah, dan cabai.
“Komoditas tersebut memberikan sumbangan cukup besar terhadap inflasi. Jadi mudah-mudahan kebakaran ini tidak terlalu berdampak pada inflasi yang tinggi,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid