Jakarta, Aktual.com – Mata merupakan salah satu organ tubuh yang penting karena berfungsi sebagai indra penglihatan. Dengan segala kompleksitasnya, mata membuat manusia dapat menikmati keindahan yang diciptakan oleh sang Kuasa di muka bumi.

Ketergantungan terhadap mata untuk melihat membuat kita harus hati-hati dalam menjaga kondisi organ ini.

Indonesia merupakan negara ketiga tertinggi di dunia dalam hal tingkat kebutaan. Berdasar data WHO, sedikitnya terdapat 3,5 juta orang mengalami kebutaan pada kedua matanya, di mana separonya disebabkan oleh katarak.

Ahli mata dari Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) dr. Rina La Distia Nora, SpM(K), PhD, mengatakan bahwa pemeriksaan rutin dapat menjadi kunci bagi kita untuk mengetahui kesehatan atau kondisi mata kita.

Dalam acara bertajuk “Signify Memimpin Inovasi LED dengan Teknologi Baru Interlaced Optics” di Jakarta, Selasa (30/10) lalu, ia menganjurkan setiap orang dewasa untuk memeriksakan rutin matanya, terlebih jika memiliki gangguan pada penglihatan, setidaknnya sekali dalam lima tahun.

“Pemeriksaan juga perlu bila Anda berusia 40 tahun atau memiliki penyakit mata atau faktor risiko penyakit mata atau riwayat keluarga, riwayat diabetes, glukoma dan AMD,” kata Rina yang dilansir Antara.

Pada mereka yang telah berusia di atas 65 tahun, pemeriksaan mata sebaiknya dilakukan 1-2 tahun sekali. Orang yang berusia lanjut rentan terkena salah satunya wet AMD atau degenerasi makula tipe basah.

Selain usia, riwayat genetik, kurangnya asupan makanan yang mengandung antioksidan, vitamin, dan zinc juga bisa menjadi pemicu wet AMD.

Khusus pada anak, pemeriksaan setidaknya perlu dilakukan tiga kali sebelum dia memasuki masa sekolah, yakni enam bulan hingga setahun pertama bila memang tidak ada gangguan atau enam bulan sekali bila ada risiko. Lalu pada usia 2-3 tahun dan menjelang usia sekolah dasar.

“Anak-anak mencapai kematangan pada matanya pada usia 6-7 tahun. Sebelum usia itu sebaiknya dia menjalani screening,” kata Rina yang berpraktik di RSCM Kirana, Jakarta itu.

Secara umum, gangguan pada penglihatan disebabkan sejumlah hal antara lain gangguan refraksi yang tidak terkoreksi, glukoma, dan katarak.

Gangguan refraksi misalnya rabun jauh atau miopia yang terjadi karena terlalu lama menatap layar dalam jarak dekat. Bila sudah terlanjur terjadi, penggunaan kacamata atau lensa kontak yang tepat bisa membantu.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan