Karyawan memperlihatkan uang pecahan dolar Amerika Serikat di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa (4/9/2018). Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS melemah menjadi Rp14.940 per dolar AS pada perdagangan hari ini. Indonesia punya sejarah pahit mengenai krisis moneter, yaitu yang terjadi 20 tahun silam, tepatnya pada 1998. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore, menguat sebesar 84 poin menjadi Rp15.115 dibandingkan posisi sebelumnya Rp15.199 per dolar AS.

Pengamat pasar uang Bank Woori Saudara Indonesia Tbk Rully Nova mengatakan data inflasi yang relatif terkendali menjadi salah satu faktor yang menjaga fluktuasi rupiah tetap stabil dengan kecenderungan menguat.

“Inflasi Oktober relatif terkendali di level tiga persen,” katanya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi pada Oktober 2018 sebesar 0,28 persen. Dengan demikian, tingkat inflasi pada tahun kalender Januari-Oktober 2018 tercatat sebesar 2,22 persen dan inflasi dari tahun ke tahun (yoy) sebesar 3,16 persen.

Ia mengatakan sasaran inflasi pada 2018 ditargetkan sebesar 3,5 persen, diharapkan dapat menjadi acuan bagi pelaku usaha dalam melakukan kegiatan ekonomi.

Di sisi lain, lanjut dia, apresiasi rupiah juga dipicu harapan positif pelaku pasar terhadap fundamental ekonomi Indonesia yang dinilai cukup solid meski dibayangi sentimen perang dagang.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid