Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Wiranto saat konferensi pers di Jakarta, Senin (1/10/2018). Wiranto mengungkapkan, hingga saat ini sudah ada sedikitnya 18 negara yang telah menawarkan bantuannya kepada Indonesia untuk menangani korban gempa dan tsunami di Donggala dan Palu. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, mengajak sejumlah pemimpin ormas Islam berdialog tentang kestabilan keamanan, setelah peristiwa pembakaran bendera di Garut menjadi isu nasional.

“Pertemuan silaturahim di antara kita, di antara pimpinan Islam untuk membincangkan sesuatu yang bermanfaat kaitannya dengan kebersamaan kita sebagai satu entitas bangsa yang sebagian besar masyarakat beragama Islam,” ujar Wiranto saat membuka acara dialog santai tersebut di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Jumat (9/11).

Ia menekankan pertemuan pagi itu memiliki tema besar merajut kebersamaan demi negara yang stabil.

Pasalnya peristiwa pembakaran bendera yang sebenarnya skalanya kecil di kecamatan dengan pelaku tiga orang telah berkembang menjadi isu negara yang berpotensi mengganggu kestabilan keamanan negara.

“Tiga orang menyebabkan 162 juta orang kena akibatnya. Maka kami minta kearifan tokoh agama (intern) Islam. Antarislam, yang bawa bendera orang Islam, yang membakar orang Islam, mereka masing-masing punya komunitas dan perlu kearifan,” ucap Wiranto.

Melalui dialog yang dimulai pukul 09.15 WIB itu, pemerintah mengajak para pemimpin ormas menyelesaikan masalah dengan cara ukhuwah karena sebagai sesama umat Islam memiliki tanggung jawab yang besar untuk menyelesaikan masalah itu.

Diharapkan dialog tersebut membawa hasil yang dapat membuat masyarakat tenang dan damai serta tidak ada lagi agenda politik yang ada di belakang kegaduhan karena pembakaran bendera.

“Kalau kelihatan nanti benang merah, ini tidak usah menjadi tidak stabil, karena terus terang banyak yang kemudian menunggangi,” kata Menkopolhukam.

Dialog tersebut dihadiri antara lain pimpinan PBNU, MUI, PP Muhammdiyah, Pemuda Muhammadiyah, Syarikat Islam, GP Ansor, Persaudaraan Alumni 212, Polri, BIN, Kemenag, Kemendagri dan Kemkumham.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: