Jutaan peserta Aksi Damai 212 melaksanakan Salat Jumat di Jalan MH. Thamrin, Jakarta, Jumat (2/12). Meski berada di tengah guyuran hujan deras, mereka tetap khusyuk menjalankan kewajibannya sebagai muslim. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Panitia acara Reuni 212 disebut sedang mempertimbangkan untuk mengundang calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) Pemilu 2019.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Presidium Alumni (PA) 212 Slamet Maarif usai dialog kebangsaan di Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Jakarta, Jumat (9/11).

“Sedang dipertimbanhakan, didiskusikan dan dimusyawarahkan dengan teman-teman panitia (untuk mengundang atau tidak capres dan cawapres). Anda bisa bacalah yang didukung 212,” kata Slamet.

Dengan beberapa persoalan yang muncul seperti pembakaran bendera tauhid, Slamet mengatakan pihaknya akan tetap melakukan silaturahmi dalam aksi 212 sesuai rencana yang ditujukan untuk menyatukan umat dan berdoa bersama dengan anak bangsa.

“Kita mau silahturahmi, mau memperingati Maulid Nabi, tidak ada larangan. Kita sudah memberikan pemberitahun sampai ke Mabes Polri,” ujarnya.

Dia menuturkan pihaknya sedang mempersiapkan segala sesuatu untuk kelancaran aksi 212 pada 2 Desember 2018 di kawasan Monumen Nasional, Jakarta.

Slamet mengatakan rencananya akan ada ceramah dari Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab yang diperdengarkan kepada umat.

Kemudian, tausyiah akan disampaikan oleh Arifin Ilham dan akan ada persembahan dari penampilan Nissa Sabyan dalam aksi 212 itu.

“Sedang dipersiapkan untuk 212, Insya Allah tidak jauh beda dengan 212 di 2016. Dari berbagai provinsi sudah siap, sudah ada yang sewa beberapa gerbong kereta, sudah ada beberapa beli tiket pesawat, Insya Allah kita silahturahmi lagi, kita tausiyah, zikir sekaligus memperingati Maulid Nabi di hari Ahad tanggal 2 Desember nanti,” tuturnya.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan