KRI Banjarmasin 592 dan KRI Banda Aceh 593 membawa keluarga korban Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT 610 saat tabur bunga di perairan Tabjung Karawang, Jawa Barat, Selasa (6/11/2018). Ratusan keluarga korban pesawat Lion Air JT 610 melakukan doa bersama sekaligus tabur bunga di sekitar lokasi jatuhnya pesawat. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Operasi tim Disaster Victim Identification (DVI) mengutamakan prinsip ketelitian dan kehati-hatian dalam melakukan pemeriksaan tubuh korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.

“Operasi DVI bukan mengejar cepat. Sebanyak apapun barang bukti atau sampel yang ada, kondisinya bagaimana, artinya caranya untuk membuat sampel itu untuk muncul DNA nya itu perlu waktu,” kata Vice Commander DVI Kombes Pol Triawan Marsudi saat menggelar konferensi pers di Rumah Sakit Polri Sukanto Kramat Jati, Jakarta, Sabtu (10/11).

Ia menyampaikan bahwa prinsip tersebut perlu dilakukan karena identifikasi menyangkut dengan individu. “Manusia yang hidup saja punya hak azasi, yang meninggal juga begitu, punya hak azasi untuk diakui identitasnya. jadi ini yang kita harapkan,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa tim DVI akan terus menerima temuan jenazah untuk diperiksa DNA nya hingga teridentifikasi.

“Operasi ini akan terus dilakukan, mungkin sampai tidak ada lagi yang bisa kita periksa. Nanti mungkin akan ada waktu, kita akan menyampaikan apapun hasil dari pemeriksaan ini. Ini harus segera disampaikan, supaya tahu karena masing-masing kasus itu tidak bisa disamakan, kondisinya berbeda-beda,” jelas Triawan.

(Wisnu/Ant)