Jakarta, Aktual.com – Pakar Hubungan Internasional Universitas Padjajaran (Unpad), Teuku Rezasyah, mengatakan percepatan pencapaian Asean Economic Community (AEC) adalah mekanisme terbaik mencegah merambahnya perang dagang Amerika Serikat dan China di Asia Tenggara.

“RI bersama ASEAN prihatin atas berlangsungnya perang dagang ini, dan mekanisme terbaik mencegah merambahnya konflik mereka di Asia Tenggara adalah melalui percepatan pencapaian Asean Economic Community (AEC), dimana Asean akan menjadi kesatuan ekonomi yang luar biasa, sehingga diperhitungkan oleh seluruh kekuatan ekonomi dunia, termasuk AS dan RRC. Sadar akan dampak negatif dari perang dagang tersebut,” ujar Teuku Rezasyah, Selasa (13/11).

Namun RI harus tetap mewaspadai adanya beberapa negara anggota Asean yang tergantung ekonominya atas China, sehingga secara terpisah menjadikan China sebagai referensi ekonomi bagi Asean, termasuk merancang kebijakan Asean yang pro-China.

“Dampak dari perang dagang mulai terasa November 2018, dengan tidak hadirnya Donald Trump ke KTT Asean dan KTT East Asia Summit,” ujar Rezasyah.

Sebagai negara terbesar di Asean dan juga pemimpin informal Asean, dengan segala kewibawaan RI di GBB, OKI, dan PBB, RI bertanggung jawab mempertahankan kemandirian Asean sesuai Asean Charter.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid