Jakarta, Aktual.com – Kerugian yang kemungkinan terjadi akibat bencana longsor bisa dicegah, kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho.
“Pemerintah daerah dan masyarakat perlu mengembangkan sistem peringatan dini di daerah yang rawan bencana,” kata Sutopo dihubungi di Jakarta, Selasa (13/11).
Pemerintah daerah dan masyarakat, kata Sutopo, juga harus melakukan penyebarluasan informasi gerakan tanah melalui berbagai media dan cara agar warga setempat memahami kemungkinan longsor terjadi.
“Longsor biasanya terjadi pada lereng-lereng bukit atau gunung. Untuk mencegah longsor, maka masyarakat di sekitar lereng tersebut harus didorong untuk membudidayakan tanaman pertanian dan perkebunan yang sesuai dengan azas pelestarian lingkungan dan kestabilan lereng,” ucap Sutopo.
“Hindari bermukim atau mendirikan bangunan di tepi lembag sungai yang terjal dan membuat percetakan sawah baru atau kolam pada lereng yang terjal sehingga mengakibatkan tanah mudah bergerak,” tuturnya.
Selain itu, pemerintah daerah dan masyarakat juga harus mencegah penggalian pada daerah bawah lereng terjal yang bisa mengganggu kestabilan lereng sehingga mudah terjadi longsor.
“Umumnya, puncak musim penghujan berlangsung pada Januari. Curah hujan akan terus meningkat. Bahaya longsor juga akan meningkat,” katanya.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh: