Jakarta, Aktual.com – Anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik Indonesia (PAMKI) mengingatkan masyarakat agar tidak membeli obat berulang secara mandiri tanpa resep dari dokter.
Dokter Erni Juwita Nelwan Ph.D, Sp.PD-KPTI yang merupakan konsultan penyakit tropik infeksi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, mengemukakan hal itu karena tak sedikit anggota masyarakat membeli obat yang sama yang pernah diresepkan dokter ke apotek secara mandiri tanpa berkonsultasi lagi ke dokter.
“Mengulang resep dari dokter karena keluhan penyakit yang sama itu tidak boleh, bisa jadi pada obat tersebut ada antibiotiknya,” kata Erni di Jakarta, Kamis (15/11).
“Mengulang resep antibiotika tidak boleh,” ia menambahkan.
Erni mengingatkan kepada masyarakat agar tidak sembarang mengonsumsi antibiotik atau bahkan meminta dokter meresepkannya karena penggunaan antibiotik secara tidak rasional bisa membuat bakteri resisten terhadap antibiotik sehingga penyakit lebih sulit disembuhkan.
“Harus edukasi masyarakat bahwa antibiotika bukan obat batuk, bukan obat lemas, bukan obat sakit kepala. Antibiotika diberikan kalau kita ada infeksi bakteri,” kata Erni.
“Kalau diberikan obat antibiotik oleh dokter harus diminum sampai habis, jangan ketika merasa sudah baikan lalu berhenti minumnya,” ia menambahkan.
Erni menerangkan obat antibiotik hanya diberikan apabila pasien mengalami infeksi yang disebabkan oleh bakteri.
Penyakit seperti demam berdarah, malaria, dan diare yang disebabkan oleh parasit, ia melanjutkan, tidak memerlukan antibiotik karena bukan infeksi bakteri penyebabnya.
Erni menjelaskan pula bahwa antibiotik merupakan obat keras yang tidak boleh dijual bebas dan mestinya hanya bisa dibeli berdasarkan resep dari dokter.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh: