Ketua Bidang Kepemudaan DPP PKS Mardani Ali Sera yang juga Ketua Tim Pemenangan Anies Sandi memaparkan strategi pemenangan  pemilu 2019, dalam Rakorwil 2018 PKS DKI Jakarta untuk Pemenangan Pemilu 2019. AKTUAL/HO

Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Mardani Ali Sera angkat bicara terkait perdebatan antara Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Perdebatan ini dimulai ketika Muzani menagih janji SBY untuk berkampanye bersama Calon Presiden (Capres) 02 Prabowo Subianto.

SBY pun menimpali ucapan Muzani melalui akun twitternya pada Kamis (15/11) malam. Ia mengatakan, selama dua kali menjadi Capres pada Pemilu 2004 dan 2009, tak pernah sekalipun dirinya memaksa ketua umum parpol pendukungnya untuk berkampanye bersama.

Menanggapi hal ini, Mardani memaklumi cuitan SBY. Ia menyebut Capres memang menjadi superstar dalam kampanye Pilpres.

“Dan selalu saya katakan, mesti ada kelenturan strategi. Karena kondisi sekarang konsentrasi Pileg bersamaan dengan Pilpres,” kata Mardani dalam pesan singkatnya, Jumat (16/11).

Ketua DPP PKS ini menganggap perdebatan ini sebagai sebuah proses pendewasaan politik di antara para partai koalisi Prabowo-Sandi.

Karenanya, ia pun tak terlalu khawatir jika perdebatan ini mengganggu jalannya koalisi.

“Jadi, enjoy the game. Dan itu baik sebagai sebuah proses. Tenang aja, waktunya masih 155 hari,” ujarnya.

Ia menambahkan, setiap kemungkinan bisa saja terjadi dalam sebuah aktivitas politik praktis. Menurut Mardani, waktu sehari dalam politik praktis merupakan durasi yang cukup panjang untuk memutuskan sesuatu hal.

“Apalagi ratusan hari. Dan satu lagi, jangan baper. Siapa baper kalah,” tegasnya.

“Tiap pekan kami selalu rapat dengan seluruh direktorat yang merupakan perwakilan dari semua parpol dan relawan. Masukan selalu diterima dan dibahas,” tutup Mardani.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan