Kota Gaza, aktual.com – Kepala HAMAS di Jalur Gaza, Yehia Sinwar, pada Jumat (16/11) memperingatkan Israel agar tidak melancarkan serangan militer pada masa depan terhadap daerah kantung tersebut, yang dikuasai Gerakan Perlawanan Islam itu sejak 2007.
Peringatan Sinwar dikeluarkan selama peringatan tujuh anggota HAMAS yang tewas pada 11 November dalam baku-tembak dengan pasukan khusus Israel di sebelah timur Kota Kecil Khan Younis di Jalur Gaza Selatan.
Upacara peringatan tersebut diselenggarakan di dekat rumah Noor Baraka, gerilyawan senior HAMAS yang termasuk di antara tujuh orang yang tewas dalam baku-tembak itu. Upacara tersebut dihadiri oleh delegasi intelijen keamanan Mesir.
“Saya menyarankan kekuatan pendudukan (Israel) agar tidak mengulangi pengalaman mengirim pasukan khusus militer sebab saat selanjutnya kami akan membersihkan penjara Israel,” kata Sinwar, sebagaimana dikutip Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta Sabtu (17/11).
Sebagai reaksi atas pembunuhan tujuh anggota HAMAS, sayap bersenjata gerakan perlawan itu dan kelompok lain gerilyawan yang berpusat di Jalur Gaza menembakkan roket ke dalam wilayah Israel.
Pesawat tempur Israel melancarkan serangan balasan dan menghancurkan sebanyak 80 gedung serta bangunan milik HAMAS, termasuk stasiun televisinya dan markas lain keamanan.
“Ini untuk pertama kali dalam sejarah perjuangan Palestina bersenjata bahwa 13 sayap Palestina bersenjata di Jalur Gaza bekerjasama di dalam satu ruang operasi gabungan,” kata Sinwar –yang merujuk kepada 400 roket yang ditembakkan selama dua hari ke dalam wilayah Israel.
Sinwar juga mengatakan blokade Israel yang telah diberlakukan atas Jalur Gaza sejak 2007 harus diakhiri. Ditambahkannya, “Itu akan berakhir dengan pawai damai kepulangan, dan jika tidak, kita memiliki metode dan cara lain untuk menerobosnya.
” Sinwar mengatakan ia telah mengirim pesan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan “menteri pertahanan barunya” bahwa “Jalur Gaza hanya mempersiapkan kematian buat anda dan roket perlawanan telah menjadi bertambah jumlah, ketepatan serta kemampuan menghancurkannya”.
Sementara itu, Sinwar menyeru Partai Fatah, yang dipimpin Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan merupakan pesaing gerakannya, dan semua faksi lain Palestina agar duduk bersama di satu meja, mengakhiri perpecahan internal dan menyepakati persatuan serta kemitraan.
Pada Jumat pagi, 23 orang Palestina ditembak dan cedera oleh tembakan tentara Israel selama protes mingguan, yang dikenal dengan nama “Pawai Akbat Kepulangan dan Penerobosan Pengepungan Israel”, di bagian timur Jalur Gaza di dekat perbatasan dengan Israel.
Antara/Xinhua-OANA
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang