Presiden Jokowi Dan Raja Salman

Riyadh, Aktual.com – Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz sama sekalit tidak membahas kasus pembunuhan jurnalis Jama Khashoggi dalam pidato tahunannya di hadapan Dewan Syura kerajaan, pada Senin (19/11) kemarin.

Khashoggi diketahui tewas di konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, pada beberapa waktu lalu. Ia merupakan pengkritik setia kerajaan Saudi.

Dalam pidatonya, Raja Saman hanya memuji pengadilan dan penuntutan publik Saudi karena disebutnya telah melaksanakan tugas dengan baik, tanpa menyinggung kasus pembunuhan Khashoggi yang diduga melibatkan putera mahkota Saudi, Mohammed bin Salman.

Dugaan keterlibatan putera mahkota Saudi diungkapkan oleh CIA yang menyebut Mohammed bin Salman telah memerintahkan secara pribadi pembunuhan Khashoggi.

Dalam pidato yang sama, Raja Salman menyinggung sejumlah isu internasional, terutama yang terjadi di jazirah Arab.

Raja berusia 82 tahun itu mengulangi dukungannya bagi upaya PBB untuk mengakhiri perang di Yaman. Dalam perang tersebut, Saudi merupakan negara yang memimpin kampanye udara besar-besaran terhadap pemberontak Houthi.

Terkait Palestina, Raja Salman juga menegasan bahwa masalah Palestina adalah prioritas utama untuk kerajaan.

Sementara itu, seperti dimuat Al Jazeera, terkait Suriah, dia mengatakan bahwa Riyadh mendukung solusi politik di Suriah, memastikan kembalinya pengungsi Suriah ke tanah air mereka, dan menyerukan kepada masyarakat internasional untuk menghentikan program rudal nuklir dan balistik Iran.

Raja Salman juga menegaskan bahwa saat ini, MBS telah diarahkan untuk fokus pada pengembangan kemampuan manusia dan mempersiapkan generasi baru untuk pekerjaan di masa depan.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan