(foto ist)

Jakarta, Aktual.com – Praktisi media sosial (Medsos), Nukman Luthfie, mengatakan, media harus mendorong upaya verifikasi terhadap pemberitaan untuk menahan dampak dari berita bohong yang rawan beredar melalui Medsos.

“Verifikasi harus berhasil dilakukan media karena ada 60 persen masyarakat yang masih membaca media ‘mainstream’,” kata Nukman dalam diskusi “Pers Indonesia melawan Berita Hoax”, di Jakarta, Kamis (22/11).

Dia mengatakan, saat ini sebagian masyarakat cenderung untuk mencari berita di Medsos, karena faktor kesibukan dan berbagai hal lainnya.

Padahal, berita bohong dalam era digital dapat cepat menyebar melalui Medsos dan belum tentu dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Parahnya, dalam kondisi ini, banyak yang tidak percaya dengan media “mainstream”, karena menganggap media merupakan salah satu partisan dari kelompok tertentu.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid