Sejumlah aktivis lingkungan Greenpeace Indonesia menggelar aksi Indonesia Bebas Sampah 2020 saat digelarnya car free day di Bundaran HI, Jakarta, (26/2/2017). Aksi tersebut digelar dalam rangka hari peduli sampah nasional. AKTUAL/Munzir
Sejumlah aktivis lingkungan Greenpeace Indonesia menggelar aksi Indonesia Bebas Sampah 2020 saat digelarnya car free day di Bundaran HI, Jakarta, (26/2/2017). Aksi tersebut digelar dalam rangka hari peduli sampah nasional. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Lembaga swadaya Greenpeace menyatakan, sampah plastik menjadi ancaman nyata bagi satwa, penemuan sampah plastik sebanyak 5,9 Kg dalam perut bangkai paus sperma yang terdampar di Pulau Kapota, Wakatobi, Sulawesi Tenggara pada beberapa waktu lalu telah mempertegas ancaman tersebut.

“Penemuan sampah plastik di dalam perut paus sperma menambah deretan panjang peristiwa hadirnya sampah plastik di tempat yang tidak seharusnya. Diperkirakan 94 persen plastik yang masuk ke lautan akan berakhir di dasar laut,” kata juru kampanye Urban Greenpeace Indonesia,” Muharram Atha Rasyadi, Jumat (23/11).

Dia menyatakan, solusi utama untuk mengurangi invasi sampah plastik di lingkungan termasuk lautan adalah dengan mengurangi produksi dan penggunaan plastik sekali pakai secara signifikan.

Semua sektor perlu menanggapi permasalahan ini dengan serius dan mengambil peran dalam penyelesaiannya.

Inisiatif pihak swasta seperti perusahaan produsen barang kebutuhan sehari-hari (fast moving consumer goods) harus lebih dari sekadar melakukan daur ulang.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid