Jakarta, Aktual.com – Pangeran senior Arab Saudi, Turki Al-Faisal mengatakan Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (AS) atau CIA bukan merupakan sumber terpercaya untuk mengungkap kasus pembunuhan Jamal Khashoggi.

Pernyataan itu merespon terkait klaim CIA memiliki rekaman percakapan telepon yang berisi instruksi Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) untuk membunuh Jamal Khashoggi.

“CIA bukanlah suatu standar tertinggi dalam kebenaran atau akurasi dalam menilai sebuah situasi. Ada banyak contohnya,” ujar Al-Faisal dilansir dari Reuters, Minggu (25/11).

Al-Faisal merupakan mantan pimpinan intelijen Saudi dan Duta Besar Saudi untuk AS. Ia mencontohkan saat CIA menyebut soal kepemilikian senjata kimia Irak yang menyebabkan terjadinya invasi AS ke Irak pada 2003.

“Kejadian itu merupakan yang paling nyata dari sebuah kesalahan dan ketidakakuratan yang menyebabkan perang dan ribuan orang terbunuh,” tuturnya.

“Makanya saya heran AS tidak mengadili CIA. Ini adalah jawaban saya untuk penilaian mereka tentang siapa yang bersalah dan siapa yang tidak, dan siapa yang melakukan apa di konsulat di Istanbul,” imbuh Al-Faisal.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta