Jakarta, Aktual.com – Bulu hidung terkadang bisa jadi masalah yang cukup mengganggu, tak hanya kenyamanan tapi juga penampilan. Itulah yang menjadi alasan umum mengapa banyak orang memilih untuk mencabut bulu hidung. Meski begitu, ada beberapa orang yang kemudian malah terbiasa mencabuti bulu hidungnya terlalu sering, tapi sebenarnya amankah mencabut bulu hidung bagi kesehatan?
Aman tidak sih mencabuti bulu hidung?
Memang cukup risih ketika melihat sendiri di depan cermin bagaimana bulu hidung kita keluar dari lubang hidung sehingga akhirnya perlu untuk mencabutnya supaya tak mengganggu penampilan yang sudah oke. Masalahnya, ternyata terbiasa mencabut bulu hidung walau dengan alasan penampilan dan ketidaknyamanan adalah tindakan yang tak aman.
Ada sejumlah efek buruk dari pencabutan bulu hidung yang perlu Anda tahu jika Anda memiliki kebiasaan mencabut bulu hidung apapun alasan dibaliknya, yaitu antara lain adalah:
Luka – Pencabutan bulu hidung ada kalanya bisa menimbulkan luka pada bagian bekas bulu hidung yang dicabut. Luka ini sebaiknya tak disepelekan sebab beberapa orang yang pernah mengalami efek ini pun menyatakan bahwa mereka sulit bernapas jadinya karena luka tersebut menyebabkan rasa sakit di kala mengambil dan mengembuskan napas.
Infeksi – Infeksi di sini bukan hanya infeksi karena luka akibat pencabutan bulu hidung saja. Risiko infeksi cukup tinggi, khsuusnya pada organ pernapasan seperti paru-paru; kenapa bisa demikian? Saat mencabut bulu hidung, fungsinya sebagai penyaring kotoran pun terganggu karena ketiadaan bulu. Kotoran itulah yang meningkatkan potensi terjadinya infeksi karena dapat masuk bersama oksigen lalu menjalar sampai pada seluruh bagian tubuh.
Perdarahan – Pencabutan bulu hidung yang kurang hati-hati tentu berisiko memicu perdarahan ringan. Jenis perdarahan ini tidaklah sampai harus membutuhkan pertolongan medis, hanya saja Anda akan merasa tak nyaman karena rasa perihnya. Bahkan ketika menyentuh hidung pun Anda pasti akan merintih karena rasa sakitnya yang begitu menyengat.
Jerawat hidung – Salah satu bahaya akibat cabut bulu hidung adalah justru meningkatkan risiko munculnya jerawat hidung, yakni jerawat yang tumbuhnya bukan di bagian luar hidung, melainkan di bagian dalam alias benjolan di hidung dalam yang terasa sakit. Karena bulu hidung dicabut, mudah bagi kotoran dan kuman untuk masuk ke hidung sehingga memunculkan jerawat.
Mimisan – Kondisi mimisan dapat disebabkan berbagai macam faktor, seperti tubuh yang kelelahan atau suhu tubuh yang terlalu tinggi dan sebagainya. Namun, mencabut bulu hidung pun mampu memperbesar potensi mimisan terjadi, khususnya jika hal ini dilakukan secara keras dan paksa. Ketika sumber pembuluh darahnya terkena, perdarahan cukup serius seperti mimisan dapat terjadi.
Radang – Meski sudah mencabutnya, tentu saja bulu hidung akan kembali tumbuh dan tumbuhnya bulu hidung yang baru mampu mengalami yang namanya ingrown nose hair atau pertumbuhan bulu hidung ke dalam atau pada lapisan dalam kulit. Inilah yang kemudian berisiko tinggi berdampak pada terjadinya radang.
Perforasi septum – Bahaya lainnya dari mencabut bulu hidung adalah rongga hidung yang rusak sehingga ketidaknyamanannya akan jauh melebihi memiliki bulu hidung. Perforasi septum ini mampu berakibat pada munculnya kerak dari cairan/lendir hidung yang mengering, bisul berukuran kecil ataupun luka yang membuat hidung terasa perih saat bernapas atau disentuh.
Bakteri masuk ke otak – Kebiasaan mencabut bulu hidung artinya melakukan aktivitas ini terlalu sering yang tujuannya adalah membersihkan bagian dalam hidung. Hanya saja, justru ini akan mempermudah bakteri untuk masuk ke dalam hidung apalagi sampai ke otak sehingga pada sinus kavernosus terbentuk gumpalan. Selain infeksi pada paru-paru, gejala infeksi otak pun dapat terjadi walau hanya dari kebiasaan mencabut bulu hidung.
Mencabut bulu hidung bisa jadi tidak aman karena cara mencabutnya yang asal-asalan atau frekuensinya yang terlalu sering sehingga bulu hidung habis dan tak ada penyaring kotoran yang masuk bersama oksigen ke dalam hidung. Pastikan Anda tahu cara membatasi aktivitas mencabut bulu hidung dan juga metode terbaik dan teraman untuk melakukannya sehingga segala risiko berbahaya tersebut tak terjadi.
Ant
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta