Suasana museum Bursa Efek Indoneaia (BEI) di Jakarta, Kamis (26/4). Kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang masih akan berlangsung hingga tahun depan serta imbal hasil surat utang AS yang menembus level psikologis menyebabkan pasar saham Asia meriang sepekan ini. IHSG turun 2,81% ke 5.909. IHSG menggenapi penurunan sepekan atau lima hari perdagangan berturut-turut. Kamis (26/4), Dalam lima hari penurunan, IHSG merosot 7,03%. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa dibuka melanjutkan pelemahan seiring minimnya sentimen positif yang beredar di pasar.

IHSG BEI dibuka melemah 33,07 poin atau 0,54 persen menjadi 6.056,23. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 8,25 poin atau 0,85 persen menjadi 962,90.

“Minimnya insentif positif bagi pasar baik eksternal maupun domestik menyebabkan pasar saham dunia, termasuk IHSG melambat,” kata Kepala Riset Valbury Sekuritas, Alfiansyah, di Jakarta, Selasa (18/12).

Ia mengemukakan sentimen negatif yang beredar berkenaan dengan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China menjadi sentimen utama yang memicu tekanan di pasar saham.

“Perang dagang telah mempengarui perekonomian global sepanjang tahun 2018. Kendati konflik perang dagang kedua negara rehat sejenak namun ketidakpastian masih bisa berlanjut pada tahun depan,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid