New York, Aktual.com – Saham-saham di Wall Street turun pada penutupan perdagangan Kamis (20/12) pagi WIB, setelah Federal Reserve AS menaikkan suku bunga acuan untuk keempat kalinya tahun ini.
Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 351,98 poin atau 1,49 persen, menjadi berakhir di 23.323,66 poin. Indeks S&P 500 turun 39,2 poin atau 1,54 persen menjadi ditutup di 2.506,96 poin. Indeks Komposit Nasdaq berakhir 147,08 poin atau 2,17 persen lebih rendah, menjadi 6.636,83 poin.
Semua kecuali satu dari 30 komponen Dow ditutup lebih rendah. Semua 11 sektor utama S&P 500 ditutup lebih rendah, dengan sektor konsumen discretionary dan teknologi masing-masing turun 2,23 persen dan 1,94 persen, memimpin pelambatan.
Dari saham-saham anggota S&P 500, 60 persen berakhir di wilayah “bear market” beruang pada Rabu (19/12), setelah Federal Reserve mengumumkan keputusannya untuk menaikkan suku bunga jangka pendek sebesar seperempat poin atau 25 basis poin.
“Mengingat realisasi dan ekspektasi kondisi-kondisi pasar kerja dan inflasi, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memutuskan untuk menaikkan kisaran target suku bunga acuan federal fund rate (FFR) menjadi 2,25 persen hingga 2,50 persen,” kata The Fed dalam pernyataan setelah mengakhiri pertemuan kebijakan dua hari.
Ini menandai kenaikan suku bunga The Fed keempat tahun ini dan langkah kesembilan sejak akhir 2015, ketika bank sentral bergerak maju di jalur normalisasi kebijakan moneter.
Sementara itu, selama konferensi pers, Ketua The Fed Jerome Powell mengindikasikan The Fed kemungkinan akan menaikkan suku dua kali pada 2019.
Langkah tersebut menyebabkan aksi jual yang dramatis di saham-saham dan penurunan dalam imbal hasil obligasi pemerintah AS jangka panjang, karena kekhawatiran serius atas potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Para investor cemas atas lonjakan suku bunga, takut bahwa peningkatan biaya pinjaman bisa memperlambat ekonomi, para ahli mencatat.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh: