Jakarta, Aktual.com – Dompet Dhuafa (DD) melaporkan ibu dan balita korban tsunami Selat Sunda memerlukan perhatian seiring belum ramahnya fasilitas pengungsian untuk mereka.

“Menyatunya para pengungsi dari berbagai usia dan faktor penyakitnya, dapat menyebabkan sebaran penyakit menular terhadap balita maupun ibu di pengungsian,” kata Pimpinan Cabang DD Banten, Abdurrahman Usman dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (27/12).

Dia menambahkan hingga saat ini korban bencana tsunami diperparah dengan banjir.

Korban, sebutnya membutuhkan bantuan logistik seperti makanan siap saji, paket sembako, paket hygienic kit, selimut, terpal dan lainnya.

Abdurrahman mengatakan DD mengerahkan tim Dapur Keliling (Darling) sejak Selasa (25/12), yang melakukan aksi di wilayah Labuan, dengan membagikan bubur kacang ijo dan roti di Kampung Baru Sepen, Desa Banyu Mekar, Labuan, Pandeglang, Banten.

Untuk kalangan ibu dan balita, dia mengemukakan DD memberikan pelayanan serta membagikan makanan sehat. Selain itu, kata dia tim Dompet Dhuafa memberikan pertolongan dan pendampingan psikologis awal PFA kepada ibu dan anak-anak dengan melibatkan 15 orang relawan dukungan psikososial dan psikolog.

“PFA agar dapat meminimalisasi timbulnya gangguan yang lebih berat dan menjadi langkah preventif timbulnya PTSD (Gangguan stres pascatrauma),” lanjut dia.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: