Warga memperhatikan dampak abrasi yang merusak infrastruktur plengseng dan pagar pembatas Pantai Sine, Tulungagung, Jawa Timur, Senin (6/6). Gelombang air pasang selama dua pekan terakhir menyebabkan sejumlah bangunan rumah, kandang, serta infrastruktur penahan ombak di kawasan pesisir itu rusak dihempas ombak yang naik hingga area pemukiman nelayan. ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko/pd/16

Meulaboh, Aktual.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir Barat Selatan Provinsi Aceh waspada gelombang pasang akibat fenomena bulan penuh (Supermoon).

“Fenomena ini mempengaruhi kondisi pasang surut air laut di beberapa wilayah di Indonesia, selanjutnya berdampak kepada terganggunya aktifitas tranportasi di pelabuhan dan pesisir,” kata prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Meulaboh-Nagan Raya, Angga Yudha, di Meulaboh, Sabtu (19/1).

Hal itu menyikapi adanya fenomena alam supermoon yang diperkirakan berlangsung selama dua hari yakni tanggal 19 dan 20 Januari 2019, potensi adanya peningkatan gelombang laut terjadi pada malam hari ketika berlangsungnya fenomena alam itu.

Wilayah Barat Selatan Provinsi Aceh berhadapan langsung dengan Samudera Hindia, ketika terjadi gelombang pasang tentunya akan berdampak secara langsung bagi kawasan terdekat pantai.

Angga Yudha, menyebutkan fenomena alam tersebut biasanya menimbulkan peningkatan pasang air laut, karena posisi perigee atau jarak terdekat bulan terhadap bumi mempengaruhi pada kondisi pasang maksimum air laut di Indonesia.

“Sebenarnya untuk wilayah kita Barat Selatan Aceh ini, tidak begitu terpengaruh Supermoon. Tapi ada baiknya penyeberangan Feri dan nelayan diperhatikan untuk area sepanjang Samudera Hindia,” tambahnya.

Artikel ini ditulis oleh: