Sri Mulyani: Rupiah Tembus 14.600 per Dolar AS Imbas dari Krisis Turki: Karyawan PT Ayu Masagung menghitung pecahan 100 dolar AS di Jakarta, Senin (13/8). Nilai tukar rupiah kembali merosot tajam hingga level 14.600 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin pekan ini. Sri Mulyani menyebutkan Tekanan terhadap rupiah disebut sebagai imbas dari krisis keuangan yang dialami oleh Turki. PATRARIZKI SYAHPUTRA/RM

Jakarta, Aktual.com – Ekonom Samuel Sekuritas, Ahmad Mikail memprediksi nilai tukar rupiah akan bergerak menguat pada Senin (28/1) ini, memanfaatkan pelemahan mata uang dolar AS.

“Dolar melemah disebabkan ekspektasi investor yang meyakini bahwa The Fed tidak akan menaikkan tingkat suku bunga di Januari dan masih akan mengeluarkan pernyataan yang cukup ‘dovish’ terhadap prospek kenaikan tingkat suku bunga AS tahun ini,” ujar Ahmad di Jakarta, Senin (28/1).

Dolar AS diperkirakan melemah terhadap hampir seluruh mata uang utama dunia setelah menguat hampir tiga minggu berturut-turut. Ekspektasi akan ditahannya Fed Fund Rate dinilai akan membantu positifnya kinerja bursa saham AS.

“Kenaikan bursa saham AS serta melemahnya dolar diperkirakan akan mendorong arus modal masuk ke pasar saham dan obligasi Indonesia dan membantu penguatan rupiah,” katanya.

Ia memproyeksikan nilai tukar rupiah pada Senin ini, akan menguat ke level Rp14.000 hingga Rp14.090 per dolar AS.

Artikel ini ditulis oleh: