Jakarta, Aktual.com – Harga minyak stabil di perdagangan Asia pada Rabu pagi, tertekan oleh prospek ekonomi global yang suram, tetapi didukung oleh kekhawatiran atas gangguan pasokan dari sanksi-sanksi AS terhadap ekspor Venezuela.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS diperdagangkan di 53,28 dolar AS per barel pada pukul 01.11 GMT (08.11 WIB), tiga sen di bawah penyelesaian terakhir mereka.
Sementara minyak mentah berjangka internasional Brent berada satu sen di atas penutupan terakhir mereka, diperdagangkan di 61,33 dolar AS per barel.
Ini mengikuti lonjakan harga dua persen pada sesi sebelumnya, ketika pasar mencerna sanksi-sanksi AS terhadap ekspor minyak Venezuela.
Washington pada Senin (28/1) mengumumkan sanksi-sanksi ekspor terhadap perusahaan minyak milik negara Venezuela, PDVSA, membatasi transaksi antara perusahaan-perusahaan AS yang melakukan bisnis dengan Venezuela melalui pembelian minyak mentah dan penjualan produk-produk olahan.
Sanksi tersebut, bertujuan untuk membekukan hasil penjualan dari ekspor PDVSA sekitar 500.000 barel per hari (bph) minyak mentah ke Amerika Serikat. Mereka adalah tantangan keuangan AS terberat yang belum dihadapi presiden sosialis Venezuela, Nicolas Maduro.
Artikel ini ditulis oleh: