Karyawan memperlihatkan uang pecahan dolar Amerika Serikat di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa (4/9/2018). Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS melemah menjadi Rp14.940 per dolar AS pada perdagangan hari ini. Indonesia punya sejarah pahit mengenai krisis moneter, yaitu yang terjadi 20 tahun silam, tepatnya pada 1998. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Kamis, akan bergerak menguat ditopang sentimen positif baik dari eksternal maupun internal.

“Faktor positif dari dalam dan luar negeri akan mendorong penguatan rupiah,” ujar Ahmad di Jakarta, Kamis (7/2).

Dari eksternal, dolar diperkirakan melemah terhadap mata uang kuat utama dunia lainya. Pelemahan dolar tersebut didorong oleh katalis positif dari perundingan perdagangan AS-China.

Hal tersebut diperlihatkan dari pernyataan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin yang akan bertolak ke China untuk bernegosiasi membahas kesepakatan perjanjian perdagangan antara AS dan China sebelum gencatan senjata dalam masalah perang dagang antara AS-China berakhir di Maret.

Dari dalam negeri, rupiah diperkirakan melanjutkan penguatan hari ini didorong sentimen positif data pertumbuhan ekonomi triwulan keempat yang tumbuh sebesar 5,18 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan ketiga sebesar 5,17 persen (yoy).

Artikel ini ditulis oleh: