Jakarta, Aktual.com – Kasus demam berdarah dengue (DBD) hingga kini masih menjadi momok bagi masyarakat, tak terkecuali di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Jenis penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang membawa virus dengue itu, jika dibiarkan tanpa penanganan medis akan berujung kematian penderitanya.
Infeksi dari virus dengue tersebut menyebabkan berbagai gejala klinis, seperti demam, pusing, nyeri pada bola mata, otot, sendi, dan ruam.
Orang yang terinfeksi virus dengue sering kali juga mengalami kelelahan jangka panjang, nyeri perut dan muntah, sulit bernapas dan penurunan trombosit yang bisa mengakibatkan perdarahan internal.
Kasus demam berdarah biasanya meningkat pada musim hujan seperti sekarng ini, karena nyamuk Aedes aegypti menetaskan telurnya di genangan yang ada saat curah hujan meningkat. Telur nyamuk kemudian menetas menjadi jentik dan nyamuk dewasa.
Pada musim hujan 2019 ini kasus deman berdarah mewabah di sejumlah daerah, termasuk di Provinsi NTB. Karena itu kondisi ini perlu diwaspadai, terutama karena tahun ini merupakan siklus puncak 10 tahun mewabahnya deman berdarah.
Kasus DBD di NTB pada Januari 2019 mengalami peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Bahkan, peningkatan jumlah pasien yang diduga menderita DBD di daerah ini pada Januari mencapai hampir 100 pasien yang tersebar di seluruh NTB.
Artikel ini ditulis oleh: