Jakarta, Aktual.com – CFA Director of institutional Equity Sales CGS-CIMB Securities Kartika Sutandi menilai, penggabungan layanan keuangan berbasis elektronik milik perusahaan di bawah Kementrian BUMN menjadi LinkAja adalah langkah yang sangat baik. Menurut dia, sudah seharusnya pemerintah hanya memiliki satu perusahaan keuangan berbasis elektronika tersebut.
Ia mencontohkan, seperti Hongkong, pemerintah di sana hanya mengeluarkan satu kartu saja yaitu Octopus Card untuk melayani masyarakat dan turis yang hendak menggunakan public transport, berbelanja makanan, membeli tiket hiburan bahkan berbelanja. Bahkan, tetangga Indonesia, seperti Singapura juga memiliki satu kartu yaitu EZ-Link Card.
“Sudah saatnya pemerintah memilki universal payment system seperti LinkAja. Di negara lain Octopus dan Ez Card sudah ada sejak lama sekali dan di negara tersebut hanya ada satu. Sedangkan, di Indonesia e-money baru ada beberapa tahun yang lalu dan semua bank mengeluarkannya,” kata Kartika dalam keterangan tertulisnya, Minggu (24/2).
Ia menerangkan, sebenarnya universal payment system lebih bagus kalau di keluarkan oleh pemerintah, karena banyak data yang bisa di dapatkan dari penggunaan universal payment system ini dan sudah seharusnya pemerintah memiliki data tersebut.
“Sehingga dengan memiliki satu perusahaan layanan keuangan berbasis digital, pemerintah dapat memiliki data keuangan serta behavior masyarakat dan turis yang datang ke Indonesia,”ucapnya.
Selain itu, sambung dia, dengan satu kartu yang dikeluarkan oleh pemerintah, menurut Kartika akan terjadi efisiensi. Karena perusahaan BUMN tidak perlu keluarkan CAPEX yang besar dan tidak perlu saling ‘membakar’ uang.
Artikel ini ditulis oleh: