Purwokerto, aktual.com – Gejala nyeri di dada kiri yang menetap atau tidak hilang meskipun sudah istirahat perlu diwaspadai karena dapat berpotensi serangan jantung, kata dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Sinar Kasih Purwokerto dr. Andreas, Sp.PD.

“Gejala pada serangan jantung awalnya muncul hilang timbul hingga menetap. Nyeri dada biasanya dirasakan seperti tertekan atau tertindih beban berat di dada sebelah kiri atau tengah yang dapat menjalar ke lengan kiri, leher, hingga tembus ke punggung,” katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis (28/2).

Apabila seseorang sudah ada gejala nyeri dada, kata dia, maka sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.

Kendati demikian, dia juga mengatakan ada sebagian pasien yang datang ke dirinya dengan keluhan nyeri ulu hati yang ternyata merupakan gejala serangan jantung.

“Bisa juga keluhan yang dirasakan bersifat tidak khas seperti nyeri ulu hati yang ternyata merupakan serangan jantung terutama pada pasien yang sudah memiliki faktor risiko jantung,” katanya.

Dia menambahkan biasanya pasien dengan keluhan tersebut akan dilakukan “screening” awal melalui pemeriksaan elektrokardiografi (EKG), rontgen dada, treadmill, hingga tindakan kateterisasi untuk mendiagnosis.

“Nyeri dada bisa muncul kapan saja, baik saat istirahat dan juga bisa saat sedang beraktivitas,” katanya.

Dia mengatakan penderita serangan jantung biasanya memiliki beberapa faktor risiko, seperti hipertensi, diabetes melitus, kolesterol atau dislipidemia, perokok, dan menopause.

“Pencegahanya adalah dengan menjaga pola hidup yang sehat dan melakukan kontrol secara teratur ke dokter pada pasien-pasien yang sudah memiliki faktor risiko di atas tadi, tujuannya agar dapat mengurangi risiko komplikasi terjadinya serangan jantung,” katanya.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Zaenal Arifin