Suasana museum Bursa Efek Indoneaia (BEI) di Jakarta, Kamis (26/4). Kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang masih akan berlangsung hingga tahun depan serta imbal hasil surat utang AS yang menembus level psikologis menyebabkan pasar saham Asia meriang sepekan ini. IHSG turun 2,81% ke 5.909. IHSG menggenapi penurunan sepekan atau lima hari perdagangan berturut-turut. Kamis (26/4), Dalam lima hari penurunan, IHSG merosot 7,03%. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Jumat, menguat seiring “menghijaunya” bursa saham Asia.

IHSG dibuka menguat 25,27 poin atau 0,39 persen ke posisi 6.468,62. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak naik 6,15 poin atau 0,61 persen menjadi 1.012,25.

Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah mengatakan, IHSG hari ini akan bergerak bervariasi dipicu negosiasi perdagangan Amerika Serikat (AS) dan China yang masih alot.

“Kami memperkirakan IHSG akan bergerak ‘mixed’ cenderung melemah. Hal ini akibat sentimen stagnannya pembicaraan perdagagangan AS-China,” ujar Alfiansyah.

Perwakilan Perundingan Dagang AS Robert Lightizer menyatakan bahwa AS akan terus konsisten menekan China, kendati jika AS-Cina berhasil menyelesaikan perundingan dagang minggu ini. Ia juga mengatakan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai kesepakatan.

Selain perang dagang, pertumbuhan ekonomi AS di kuartal empat mencapai 2,6 persen atau melambat dibandingkan kuartal sebelumnya 3,4 persen. Sepanjang tahun 2018, pertumbuhan ekonomi AS mencapai 2,9 persen atau di bawah target Trump tiga persen.

Artikel ini ditulis oleh: