Jakarta, Aktual.co — Anak usaha Garuda Indonesia yakni PT Citilink Indonesia, pada kuartal I 2015 berhasil membukukan laba bersih sebesar USD862.000 atau setara Rp11,2 miliar. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu masih mengalami kerugian USD14,8 atau Rp192 miliar.
“Hasil ini menunjukkan peningkatan kinerja yang sangat positif dibanding kinerja kuartal I tahun sebelumnya. Kondisi ini menjadikan Citilink dapat terus melanjutkan ekspansi bisnisnya dalam dua tahun mendatang,” kata President & CEO Citilink Indonesia Albert Burhan dalam siaran persnya di Jakarta, ditulis Minggu (17/5).
Ia menjelaskan, selama periode Januari-Maret 2015 Citilink berhasil menerbangkan 2.080.000 penumpang atau naik 32,5% dibanding periode sama tahun sebelumnya yang mencatat 1.570.000 penumpang. Hingga akhir 2015, Citilink menargetkan jumlah penumpang mencapai 11,2 juta orang.
Sementara itu, lanjut dia, frekuensi penerbangan meningkat dari rata-rata per bulan 3.828 frekuensi terbang pada kuartal I 2014 menjadi 4.764 frekuensi terbang pada kuartal I 2015, atau naik 24,5%. Selain itu, tingkat isian penumpang (seat load factor-SLF) mengalami peningkatan dari 76,0% menjadi 80,3% di kuartal awal tersebut.
“Keberhasilan ini tidak terlepas dari kerja keras dan sinergi seluruh unit dan karyawan Citilink serta kepercayaan dan loyalitas masyarakat yang terus meningkat kepada Citilink. Ini modal yang kuat dalam mengejar target pertumbuhan yang diinginkan perusahaan,” ungkapnya.
Untuk diketahui, dari sisi pendapatan usaha Citilink meraup USD107,23 atau sekitar Rp1,4 triliun (dengan kurs Rp13.000 per dolar AS). Pendapatan tersebut naik 38% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Aset Citilink juga meningkat dari USD166,7 juta (Rp2,2 triliun) menjadi USD185,5 juta (Rp2,4 triliun). Untuk ekuitas yang dimiliki Citilink menjadi positif, yaitu sebesar USD8,2 juta atau Rp106,6 miliar dari sebelumnya yang mengalami defisiensi modal.

Artikel ini ditulis oleh: