Jakarta, Aktual.co — Warga Kecamatan Krayan Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, memiliki dua identitas kewarganegaraan yakni Indonesia dan Malaysia.

“Diperkirakan separuh dari penduduk Kecamatan Krayan itu memiliki kartu tanda penduduk (KTP) Indonesia dan Identity Card (IC) Malaysia,” ujar Sekretaris Jenderal Adat Besar Dayak, Gat Kaleb di Nunukan, Minggu (17/5).

Hal yang sama terjadi juga di Kecamatan Krayan Selatan, karena kedua kecamatan ini berbatasan langsung dengan Negeri Sarawak, Malaysia dimana akses keluar masuk sangat mudah.

Jumlah penduduk pada kedua kecamatan ini sebanyak 18.000 jiwa diperkirakan 50 persen memiliki IC Malaysia karena untuk mendapatkannya sangat mudah, asalkan ada jaminan keluarganya yang telah menjadi warga negara tersebut.

“Upaya masyarakat pada kecamatan untuk mendapatkan kewarganegaraan Malaysia dengan alasan agar lebih mudah mendapatkan pekerjaan yang layak di negara itu akibat sulitnya mendapatkan pekerjaan di daerahnya,” kata Gat Kaleb.

Ia mengakui, setelah musim tanam masyarakat di kecamatan itu berbondong-bondong menyeberang ke Negeri Sarawak, Malaysia mencari pekerjaan untuk biaya hidup dan biaya sekolah anak-anaknya.

Jadi, dengan berbekal IC Malaysia, mereka mudah mendapatkan pekerjaan yang layak. Kondisi ini dikategorikan eksodus besar-besaran demi memenuhi kebutuhan ekonomi.

“Memang hampir separuhnya masyarakat Kecamatan Krayan dan Krayan Selatan itu berkewarganegaraan ganda karena faktor ekonomi. Makanya setelah musim tanam atau pascapanen mereka berbondong-bondong eksodus ke Malaysia (Negeri Sarawak) untuk mencari pekerjaan,” terang Gat Kaleb.

Alasan masyarakat setempat berkewarganegaraan ganda sangat manusiawi karena sulitnya memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Namun tetap kembali lagi apabila memasuki musim tanam.

Ia membenarkan, WNI yang berkewarganegaraan ganda tersebut hampir seluruhnya juga telah memiliki rumah tempat tinggal bersama anak istrinya di Negeri Sarawak.

Gat Kaleb mengakui, keluarganya sendiri seperti paman, tante dan seluruh sepupunya banyak yang telah tinggal dan menjadi warga negara Malaysia dengan kondisi kehidupan yang telah mapan.

Artikel ini ditulis oleh: