Purwokerto, aktual.com – Dokter spesialis kebidanan dan kandungan dari RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto, dr. Setya Dian Kartika SpOG mengatakan ibu menyusui perlu memperhatikan asupan gizi seimbang guna memelihara kesehatan tubuhnya serta terhindar dari anemia defisiensi besi.

“Seperti halnya ibu hamil, ibu menyusui juga perlu mengonsumsi makanan bergizi guna memenuhi nutrisi yang dibutuhkan, termasuk zat besi,” katanya di Purwokerto, kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (28/3).

Setya yang juga praktek di RS Ananda Purwokerto menjelaskan ibu menyusui perlu mengonsumsi makanan kaya zat besi seperti sayur bayam, daging, hati ayam dan lain sebagainya.

Selain itu, jika memang diperlukan, maka ibu menyusui juga bisa mengonsumsi suplementasi zat besi.

“Zat besi dibutuhkan ibu menyusui hingga selesai ASI eksklusif . Jika diperlukan, maka ibu menyusui juga dapat mengonsumsi suplemen hingga selesai ASI eksklusif nantinya, karena salah satu masalah kesehatan yang paling sering ditemui pada ibu menyusui adalah anemia defisiensi besi,” katanya.

Namun demikian, dia mengingatkan, bahwa saat mengonsumsi suplemen zat besi tidak boleh dibarengi dengan minum teh.

“Minum suplemen zat besi tersebut sebaiknya tidak boleh dibarengi minum teh karena teh menghambat penyerapan zat besi,” katanya.

Dia mengemukakan, beberapa penyebab anemia defisiensi besi adalah akibat ketidakseimbangan antara kebutuhan zat besi dari jaringan dan zat besi yang disimpan di dalam jaringan atau di dalam tubuh.

“Hal ini bisa terjadi karena kurangnya asupan zat besi, kehilangan zat besi secara abnormal, peningkatan kebutuhan zat besi dan lain sebagainya,” katanya.

Selain ibu menyusui, kata dia, ibu hamil juga memerlukan asupan gizi yang seimbang, termasuk suplemen zat besi serta asam folat.

Terlebih lagi kejadian anemia defisiensi besi pada ibu hamil, menurut dia, biasanya meningkat pada masa kehamilan trimester kedua dan trimester ketiga.

“Ibu hamil perlu mewaspadai anemia atau kurang darah karena memiliki dampak yang cukup besar,  baik pada ibu maupun pada janin yang dikandungnya,” ujar Setya.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Zaenal Arifin