Jakarta, Aktual.com – Mantan Aster Kasad sekaligus juga teman seangkatan Capres Nomor 02 Prabowo Subiyanto di AKABRI, Mayjen TNI (Purn) Saurip Kadi menyebut dalam debat capres Sabtu (30/3) malam lalu, Prabowo dianggap kembali mempermalukan TNI.
Di mata dia, Prabowa Subianto adalah jenderal bintang tiga yang tak mengetahui di seluruh dunia, yang digunakan dalam menyusun rencana pertahanan adalah ‘Hakikat Ancaman’ yang bakal dihadapi sebuah negara.
‘Hakikat Ancaman’ itu sendiri dierkiraan pihak Intelejen Strategis baik untuk jangka pendek, menengah dan panjang.
“Itulah maka di setiap Kedutaan Besar negara manapun dilengkapi dengan Atase Pertahanan dari ketiga angkatan. Sehingga dasar penyusunan ‘Hakikat Ancaman’ benar-benar valid. Sama sekali bukan asumsi apalagi halusinasi,” tandas Saurip dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (1/4).
Untuk itu, dia mengajak segenap Keluarga Besar TNI (KBT) untuk menjaga kehormatan, derajat dan martabat TNI, terutama mantan elit TNI, mantan Panglima TNI dan Kas Angkatan serta petinggi TNI yang ada di BPN Paslon 02.
“Apa yang kita cari di hari tua? Haruskah para pensiunanan tega membiarkan TNI kembali menanggung aib, karena prajurit TNI harus menghormat dengan sangkur terhunus kepada mantan petinggi TNI yang berhenti dari dinas aktif,” klaimnya.
Saurip sendiri masih menyorot kasus penculikan aktifis yang dituding dilakukan oleh Capres 02 itu. Makanya dia mengingatkan doktrin tentara rakyat dari Panglima Besar Sudirman silam.
“Kalau betul ada pensiunan TNI yang tidak menempatkan hal tersebut sebagai aib, maka ke depan mereka tidak layak untuk menyebut dirinya sebagai tentara rakyat,” cetusnya.
Sementara itu kepada segenap anak bangsa, Saurip juga menyerukan bahwa Pemilu bukan perang. Pemilu tak lebih untuk memilih Presiden dan program untuk 5 tahun kedepan.
“Untuk itu, pilihlah Capres yang nyata-nyata sudah terbukti berani dan berhasil memberantas mega korupsi, mafia tambang serta migas seperti Petral, Freeport, Newmont, Blok Rokan, Mahakam dan juga mampu membangun rasa Indonesia melalui kualitas pelayanan dan infrastruktur yang sama untuk seluruh wilayah Indonesia,” pungkas dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin