Jakarta, aktual.com – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Puyuono, menanggapi keterbukaan yang dilakukan oleh mantan Kapolsek Pasirwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat AKP Sulman Aziz, yang mengaku mendapat arahan untuk menggalang dukungan bagi Capres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin oleh Kapolres Kabupaten Garut.
“Kapolres yang seperti ini harus dicopot dan dikasi hukuman yang berat untuk tidak naik pangkat selama 10 tahun, sebab polisi yang seharusnya adalah garda terdepan untuk menciptkan demokrasi yang jujur, bersih dan adil kok malah memihak kepada Joko Widodo – Ma’ruf Amin dan malah memerintahkan anak buahnya berbuat ngga bener,” ucap Arief ketika dihubungi di Jakarta, Senin (1/4).
Ditegaskan Arief, perilaku Kapolres Kabupaten Garut yang memerintahkan seluruh Kapolsek di wilayahnya untuk menggalang dukungan kepada paslon nomor urut 01 itu, tidak bermoral dan mencederai demokrasi yang selama ini terjaga dengan baik.
“Sudah jelas Pak Joko Widodo dan Kapolri (Jenderal Pol. Tito Karnavian) selalu setiap ada perhelatan pilkada mengatakan dan memerintahkan anggota Polri harus netral, netral dan netral,” katanya menegaskan.
Dengan demikian, Arief Puyuono kembali menyarankan agar Kapolres Kabupaten Garut itu dipecat dari jabatannya, untuk menjamin jalannya Pemilu 2019 yang bersih dan adil.
“Akibatnya nanti jika Kapolres Garut tidak dipecat, maka bisa terjadi kecurangan dan intimidasi yang dilakukan oleh Kepolisian Garut dalam Pileg dan Pilpres,” ucapnya.
Sebelumnya diberitakan aktual.com, mantan Kapolsek Pasirwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat AKP Sulman Aziz, mengaku pernah diperintahkan oleh Kapolres Kabupaten Garut untuk menggalang dukungan bagi calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
“Beberapa kali saya dipanggil Kapolres untuk melakukan data dukungan kepada masing-masing calon diperintahkan untuk melakukan penggalangan,” ucap Sulman di kantor Lokataru, Jakarta, Minggu (31/3).
Selengkapnya baca: https://www.aktual.com/kapolsek-mengaku-dapat-arahan-kapolres-garut-untuk-galang-dukungan-ke-jokowi/
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin